Redaksi :
Penganut
Idiologi Liberalisme | Para pemimpin tentunya dalam memimpin Negara harus
mementingkan kepentingan rakyat dan kesejahteraan rakyat,itulah secuil harapan
dari makna pancasila. Tapi tidak menuntut kemungkinan pemimpin kita menganut
idiologi lain dalam memerintah Negara salah satunya adalah menganut idiologi liberalism
seperti yang telah banyak dikatakan oleh anak bangsa kepada pemimpinya
(presiden).
Apakah
idiologi liberlisme di indonesia | untuk menjawab pertanyaan itu maka kita
harus tahu apa sebenarnya idiologi liberalism dan perbedaanya dengan idiologi
pancasila.
Liberalisme
adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan
pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama. Liberalisme
tumbuh dari konteks masyarakat Eropa pada abad pertengahan. Ketika itu
masyarakat ditandai dengan dua karakteristik berikut. Anggota masyarakat
terikat satu sama lain dalam suatu sistem dominasi kompleks dan kukuh, dan pola
hubungan dalam system ini bersifat statis dan sukar berubah.
Secara
umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh
kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya
pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Liberalisme menghendaki
adanya, pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi pasar yang mendukung usaha
pribadi (private enterprise) yang relatif bebas, dan suatu sistem pemerintahan
yang transparan, dan menolak adanya pembatasan terhadap pemilikan individu.
Oleh karena itu paham liberalisme lebih lanjut menjadi dasar bagi tumbuhnya
kapitalisme.
Perbedaan
idiologi pancasila dengan idiologi liberalisme | Idiologi liberalism sangat
bertolak belakang dengan idiologi pancasila dimana idiologi pancasila menganut system
keterbukaan segala bidang,demokrasi,keinginan bersama juga mementingkan
kesejahteraan bersama, pancasila sebagai idiologi terbuka idealitas, normatif, dan realitas.
Dalam
masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal
ini dikarenakan keduanya sama-sama mendasarkan kebebasan mayoritas. Bandingkan hak
dan kondisi ini hanya dapat diperoleh melalui demokrasi yang sejati. Demokrasi
sejati tidak terpisahkan dari kebebasan politik dan didasarkan pada persetujuan
yang dilakukan dengan sadar, bebas, dan yang diketahui benar (enlightened) dari
kelompok mayoritas, yang diungkapkan melalui surat suara yang bebas dan
rahasia, dengan menghargai kebebasan dan pandangan-pandangan kaum minoritas.
Artikel Terkait
Title : Idiologi Liberalisme | Perbedaan Idiologi Pancasila Dengan Idiologi Liberalisme
Description : Penganut Idiologi Liberalisme | Para pemimpin tentunya dalam memimpin Negara harus mementingkan kepentingan rakyat dan kesejahteraan rakya...