Redaksi :
Hilangnya aktivis HAM | Sampai bertahun-tahun lamanya tiada pernah terdengar kabar dari para aktivis mahasiswa yang hilang pada 12-14 mei 1998 saat terjadi kerusuhan dalam menggulingkan rezim orde baru yang dipimpin oleh soeharto pada masa itu,kerusuhan menguat ketika terjadi pembunuhan mahasiswa trisakti yang di tembak mati.kerusuhan mei sangatlah menyisahkan penderitaan bagi kaum tionghua yang mendapatkan hal sangat buruk mereka seperti dihancurkan secara masa diperkosa lalu dibunuh dan harta mereka dijarah.
Hilangnya aktivis HAM | hilangnya sejumlah aktivis dalam perristiwa mei 1998 ini merupakan pertanda bahwa rezim orde baru mulai memasuki tahap represi baru dalam bentuk teror berkesinambungan,terjadi berbagai macam bentrokan dengan para aparat baik POLRI maupun TNI yang mereka semua ada dibawah pengendalian dari soeharto,pemerintahan soeharto semakin cemas akan nasib pemerintahanya,banyak cara untuk meredam aksi pro demokrasi dengan cara memenjarakan para aktivis yang pro demokrasi seperti PRD,PUDI,SBSI ,namun hal tersebut tidaklah menyurutkan para aktivis untuk menggulingkan rezim soeharto.militer pun mencoba cara lama seperti yang telah mereka lakukan pada rezim orde lama yang berharap teror akan bisa menghancurkan perlawanan dikalangan para mahasiswa maupun rakyat lainya.
Kasus penculikan mei 1998 merupakan penghilangan orang secara paksa atau penculikan para aktivis yang pro-demokrasi dimana peristiwa ini terjadi pada saat akan diadakanya pemilihan umum dan sidang majelis permusyawaratan rakyat MPR pada tahun 1998.
Penculikan yang terjadi dalam beberapa tah
ap yakni sebelum menjelang pemilu pada tahun 1997,dua bulan sebelum menjelang sidang MPR,setidaknya dalam dua tahap ini terdapat 9 aktivis yang diculik dan dilepas kurungan dan muncul kembali.setelah mereka kembali dan mereka menceritakan secara terbuka pengalaman mereka,tapi tak satu pun dari mereka muncul kembali pada priode pertama dan ketiga muncul.
Pada tahun 1997-1998 kiranya terdapat 23 orang yang dihilangkan oleh alat-alat negara,dan terdapat 1 dari mereka yang ditemukan telah meninggal (namanya leonardus gilang), dan setidaknya 9 diantaranya dilepaskan dari penculikan.namun, terdapat para aktivis yang hilang tanpa menyisahkan kabar setidaknya ada 13 orang aktivis yang masih belum tahu keberadaanya hingga saat ini.
Ke-13 aktivis yang masih hilang dan belum kembali berasal dari berbagai organisasi, seperti Partai Rakyat Demokratik, PDI Pro Mega, Mega Bintang, dan mahasiswa.
- Petrus Bima Anugrah (mahasiswa Unair dan STF Driyakara, aktivis SMID. Hilang di Jakarta pada 30 Maret 1998)
- Herman Hendrawan (mahasiswa Unair, hilang setelah konferensi pers KNPD di YLBHI, Jakarta, 12 Maret 1998)
- Suyat (aktivis SMID. Dia hilang di Solo pada 12 Februari 1998)
- Wiji Thukul (penyair, aktivis JAKER. Dia hilang diJakarta pada 10 Januari 1998)
- Yani Afri (sopir, pendukung PDI Megawati, ikut koalisi Mega Bintang dalam Pemilu 1997, sempat ditahan di Makodim Jakarta Utara. Dia hilang di Jakarta pada 26 april 1997)
- Sonny (sopir, teman Yani Afri, pendukung PDI Megawati. Hilang diJakarta pada 26 April 1997)
- Dedi Hamdun (pengusaha, aktif di PPP dan dalam kampanye 1997 Mega-Bintang. Hilang di Jakarta pada 29 Mei 1997)
- Noval Al Katiri (pengusaha, teman Deddy Hamdun, aktivis PPP. Dia hilang di Jakarta pada 29 Mei 1997)
- Ismail (sopir Deddy Hamdun. Hilang di Jakarta pada 29 Mei 1997)
- Ucok Mundandar Siahaan (mahasiswa Perbanas, diculik saat kerusuhan 14 Mei 1998 di Jakarta)
- Hendra Hambali (siswa SMU, raib saat kerusuhan di Glodok, Jakarta, 15 Mei 1998)
- Yadin Muhidin (alumnus Sekolah Pelayaran, sempat ditahan Polres Jakarta Utara. Dia hilang di Jakarta pada 14 Mei 1998)
- Abdun Nasser (kontraktor, hilang saat kerusuhan 14 Mei 1998, Jakarta)
Akan tetapi "hilangnya"
sejumlah aktivis ini tidak berhasil mematahkan semangat perlawanan rakyat. Dua
puluh lima ribu mahasiswa dan kaum miskin kota bentrok dengan militer di
Yogyakarta pada awal April, kemudian beberapa hari yang lalu ribuan mahasiswa
di berbagai perguruan tinggi melakukan aksi secara serentak menuntut reformasi
ekomomi dan politik.
Disisi lain rezim militer Orde
Baru semakin terdesak. Inisiatif Jendral Wiranto untuk mengajak mahasiswa
berdialog merupakan sebuah bukti bahwa rezim ini semakin terdesak, dialog itu
hanyalah taktik lama yang dipakai untuk meredam aksi-aksi mahasiswa dan memecah
belah mahasiswa. Setelah represi terhadap aksi mahasiswa tidak mempan, maka
merekapun mencoba mengajaka dialog untuk meredam aksi-aksi tersebut.
Suharto sendiri terpaksa
menanggapi tuntutan pencabutan 5 undang undang politik. Dengan alasan kuno bahwa
perubahan undang undang harus melalui DPR, Suharto sudah tidak bisa lagi
menghindari gencarnya tuntutan pencabutan paket 5 Undang undang politik yang
merupakan salah satu pilar kediktatoran rezim Orde Baru. Sebuah bukti tambahan
bahwa rezim ini sudah semakin terdesak.
beberapa tuntutan paket Undang-undang politik antara lain sebagai berikut :
Partai Rakyat Demokrati
- Cabut Dwi Fungsi ABRI dan Paket 5 Undang-Undang Politik
- Turunkan harga
- Suharto, keluarga dan kerabatnya harus ditangkap dan diadili atas segala
kejahatan ekonomi, politik, dan sosial yang mereka lakukan.
- Seluruh kekayaan Suharto dan kerabatnya harus dinasionalisasikan
- Referendum untuk rakyat Maubere
Partai Rakyat Demokratik
- Tolak semua ajakan dialog dari pihak militer ataupun antek-antek rezim Orde
Baru lainnya.
- Dirikan Dewan Rakyat Merdeka sebagai lembaga perwakilan dari berbagai sektor
ekonomi, partai politik, dan organisasi massa yang pro rakyat.
Artikel Terkait
Title : Hilangnya Aktivis 1998
Description : Hilangnya aktivis HAM | Sampai bertahun-tahun lamanya tiada pernah terdengar kabar dari para aktivis mahasiswa yang hilang pada 12-14 mei 1...