Redaksi :
Mengenal
Jenis – jenis Pisang Hampir semua buah pisang akan
berwarna kuning saat masak dan berwarna hijau di saat masih muda. Beberapa
jenis pisang seperti pisang raja dan pisang ambon sangat
populer di masyarakat. Beberapa jenis pisang lokal seperti pisang
kepok, pisang susu dan pisang tanduk juga cukup banyak
ditemui di pasaran. Sementara beberapa jenis pisang lain seperti pisang
cavendish, pisang barangan dan pisang kirana mungkin
terdengar kurang familliar bagi masyarakat.
|
sang pemimpi bukan hayalan |
Pisang merupakan buah dengan
kekayaan nutrisi yang sangat baik; mengandung tepung atau karbohidrat, mineral
dan juga berbagai vitamin. Budidaya pisang dikembangkan berdasarkan
jenis dan juga tujuan budidaya. Beberapa jenis pisang tidak dikonsumsi buahnya
namun menjadi tanaman hias seperti pisang kipas dan pisang abaka.
Adapun tips dan tata cara budidaya pisang dilaksanakan
melalui beberapa tahapan sebagai berikut.
Tanam pada ketumpatan 2200 pokok/hektar dan jarak 1.5 meter di antara pokok
dalam satu baris dan 3.0 meter di antara barisan.
Pengendalian Penyakit Layu Pada Tanaman Pisang
Tanaman pisang mudah tumbuh di berbagai tempat, penanaman yang dilakukan oleh
petani belum teratur dan sering dicampur dengan tanaman lainnya. Selain itu
pemeliharaan tanaman pisang belum dilakukan secara intensif, sehingga produksi
dan mutu buah yang dihasilkan masih rendah.
Jenis Penyakit
a. Penyakit Layu Fusarium (Penyakit Panama)
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Fusarium oxysparum f. sp. cubense. Jamur
penyebab penyakit ini hidup didalam tanah, masuk ke dalam akar, selanjutnya
masuk ke dalam bonggol dan jaringan pembuluh.
Manajemen Pisang yang baik dalam proses Bududaya
Memilih Bibit Tanaman Pisang | Bibit pisang merupakan bagian yang sangat penting dalam cara
budidaya pisang yang baik. Bibit pisang dapat dibeli atau
disiapkan sendiri. Bibit tanaman pisang yang akan ditanam
sebaiknya dipilih yang telah memiliki tinggi satu hingga satu setengah meter
dan memiliki umbi atau bagian akar psang dengan lebar sekitar 20 cm. Sangat
dianjurkan untuk memilih bibit dari pohon pisang yang
memiliki batang dan buah yang baik; ini adalah salah satuteknik budidaya pisang
agar mendapat hasi yang baik. Tinggi dan alur genetik dari bibit
pisang akan sangat mempengaruhi hasil; dalam hal ini adalah jumlah pisang
dalam satu sisir serta jumlah sisir dalam satu tandan pisang.
Menyiapkan Bibit Pohon Pisang |
Indukan pohon pisang yang akan diambil bibitnya ditanam
dengan kerapatan atau jarak tanam 2 meter dari pohon pisang yang
lain. Masing – masing pohon dijaga agar memiliki tunas sejumlah 7
hingga 9 buah. Pemotongan atau penjarangan tunas harus dilakukan agar jumlah
tunas tetap di angka ideal 7 hingga 9 tunas. Terlalu banyak tunas yang tumbuh
akan mempengaruhi ukuran dan juga kualitas bibit yang
dihasilkan. Bibit pisang yang telah dipisahkan dari induknya perlu
mendapat perawatan khusus agar terhindar dari penyakit dan dapat tumbuh dengan
baik.
Setelah tunas atau bibit pisang dipotong; maka tanah yang menempel
pada akar harus dibersihkan. Simpan bibit di tempat teduh selama 2
hingga 3 hari agar bekas potongan pada tunas mengering. Rendam umbi dan
sebagian batang bibit pisang dengan insektisida 0,5 hingga 1% selama
10 menit atau rendam dalam air selama 2 hari 2 malam. Jika ditengarai telah
terdapat hama nematoda di lokasi tanam; perendaman umbi dengan air panas selama
beberapa menit dapat mencegah serangan
setelah penanaman bibit pisang.
Media dan Lahan Menanam Pisang |
Media dan lahan untuk menanam pisang merupakan bagian yang sangat penting
guna menghasilkan pisang yang baik secara kualitas dan kuantitas. Lahan
menanam pisang harus dibersihkan dari rumput serta gulma agarpohon pisang
tidak berebut nutrisi dari dalam tanah. Penggemburan tanah juga diperlukan;
selain itu sengkedan juga diperlukan jika kontur lahan miring dan drainase air
juga perlu diperhatikan agar pohon pisang dapat tumbuh dengan
maksimal. Sengkedan pada lahan miring akan mencegah erosi; lambung sengkedan
data ditanami dengan tanaman legum semisal lamtoro serta dipasang
batu – batuan agar mencegah erosi.
Teknik Menanam Pisang dan
Jarak Penanaman pisang | Adapun cara menanam pisang yang dianjurkan adalah dalam jarak yang
cukup renggang; sela – sela atau jarak pohon pisang dapat
ditanami
dengan tanaman lain dengan metode tumpang sariS.ayur
atau tanaman semusim dapat dijadikan sebagai
pilihan tanaman tumpang sari di kebun pisang.Lubang untuk
menanam pisang sebaiknya dibuat dengan ukuran 50 cm x 50 cm dengan
kedalaman juga 50 cm dengan jarak tanam kurang lebih 3 meter antara
satu pohon dengan pohon yang lain. Dengan cara
tanam atau cara budidaya pisang yang baik maka hasil buah pisang
dapat maksimal secara kualitas maupun kuantitas.
Sebaiknya pohon pisang ditanam menjelang musim hujan; namun pada
daerah dengan air yang cukup maka pisang dapat ditanam sepanjang tahun dengan
hasil yang baik. Setiap lubang tanam sebaiknya diisi dengan pupuk kompos dengan
takaran kurangl ebih 10 hingga 20 kg. Kualitas dan rasa buah pisang akan
terpengaruh oleh kualitas tanah sehingga pemupukan akan membuat rasa
dan ukuran pisang menjadi maksimal.
Pemeliharaan Pohon Pisang
Kebun pisang perlu mendapat perawatan secara teratur sebagai bagian
dari teknik menanam pisang dengan melakukan penjarangan dan
penyiangan. Satu rumpun pohon pisang sebaiknya terdiri atas 3 hingga
4 batang; oleh karena itu penjarangan harus dilakukan. Pilih batang pisang
dengan kondisi baik dan kuat; batang yang cacat atau kecil dapat dipotong.
Penyiangan juga sangat perlu untuk mengendalikan populasi rumput dan gulma
serta menjaga tingkat kegemburan tanah. Rata – rata akar pisang berada 15 cm di
bawah permukaan tanah; ini dapat dijadikan pertimbangan kedalaman penyiangan
yang dilakukan.
Kendala Masalah pemasaran:
Persediaan barang yang bersifat musiman. Selama ini para petani
di Indonesia masih mengandalkan teknologi sederhana dalam mengembangkan
produksinya. Hal ini tentu mempengaruhi komoditas panen yang dihasilkan,
sehingga persediaan barang juga bersifat musiman (belum stabil). Ketika panen
raya tiba, stok barang melimpah ruah dan harga jualnya bisa anjlok dengan nilai
yang sangat rendah. Sedangkan pada saat belum musim, ketersediaan barang
menjadi sangat terbatas sehingga harga jualnya bisa melambung tinggi.
Ketersediaan produk yang kurang stabil seperti ini menjadi salah satu kendala
besar bagi para pelaku usaha, sehingga mereka belum bisa memenuhi permintaan
pasar ekspor secara kontinyu.
Rantai pemasaran yang terlalu panjang. Terkadang panjangnya
rantai pemasaran di bidang agrobisnis hanya akan memperbesar biaya operasional
dan memotong margin atau keuntungan yang seharusnya diterima pelaku usaha.Biasanya
semakin banyak jumlah perantara yang dilalui sebuah produk, maka semakin kecil
pula harga tawar produk tersebut. Sehingga wajar adanya bila harga beli yang
ditawarkan para tengkulak terkadang kurang menguntungkan bagi para pelaku
usaha, karena nilainya lebih rendah dari harga jual di pasaran (di kalangan
konsumen akhir).
Kurangnya informasi jaringan
pasar. Sampai hari ini masih banyak para petani di daerah terpencil yang
minim pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisa pasar. Bahkan sebagian dari
mereka belum mendapatkan informasi mengenai calon konsumen yang potensial.
Sehingga tidak heran bila sekarang ini banyak petani yang masih kebingungan
untuk memasarkan produk hasil panennya.
Artikel Terkait
Title : Manajemen Pisang
Description : Mengenal Jenis – jenis Pisang Hampir semua buah pisang akan berwarna kuning saat masak dan berwarna hijau di saat masih muda. Beber...